Demo Image
Sambutan Bupati dalam Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus/Pengelola Koperasi "Pengawasan Koperasi dan Standar Manajemen Koperasi PK2UKM DAK Tahun 2021"

Sambutan Bupati dalam Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus/Pengelola Koperasi "Pengawasan Koperasi dan Standar Manajemen Koperasi PK2UKM DAK Tahun 2021"

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mendorong agar koperasi bisa menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam masa pandemi Covid-19. Pesan ini ditekankan bupati saat dalam acara pembukaan pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas pengurus/pengelola koperasi "Pengawasan Koperasi dan Standar Manajemen Koperasi PK2UKM DAK Tahun 2021", Selasa (8/6) pagi di Rumah Makan Djimbaran, Raya Bypass.

"Kita harus memikirkan bagaimana koperasi ini berjalan. Namun juga berkembang dan bertahan di tengah gempuran dampak Covid-19. Koperasi bekerja dengan sistem penyerahan modal bersama. Semua wajib untuk mengelola bagaimana koperasi ini berjalan. Koperasi harus jadi penggerak ekonomi masyarakat. Saya juga ingin agar koperasi bisa menyesuaikan dengan digitalisasi. Kalau tahun kemarin rapat anggaran tahunan (RAT) secara langsung, saya mohon diadakan secara virtual. Presiden menginstruksikan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, bisa naik  7 persen dari minus 5. Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini mengalami defisit. Artinya belanja lebih besar dari penerimaan. Maka kita diminta untuk efisiensi. Ini nanti juga ada hubungannya dengan digitalisasi, dimana semua serba cepat dan tidak harus keluar biaya besar untuk berkoordinasi," kata bupati.

Sebagai Ketua Satgas Covid-19, bupati tidak lupa terus mengingatkan bahaya Covid-19 yang saat ini kembali naik di Jawa Timur khususnya Bangkalan Madura.

"Penyekatan sudah tidak diberlakukan, ditambah musim hajatan bulan Syawal. Ini akan meningkatkan risiko. Awal Juni ini sudah terjadi, termasuk di Bangkalan. Harus saya ingatkan, bahwa aktivitas ekonomi tanpa mempertimbangkan konsekuensi Covid-19, akan berisiko dihentikan sewaktu-waktu. Artinya, kita ini diminta tetap beraktifitas namun jangan sampai meninggalkan prokes terutama masker. Saat ini varian Covid-19 sudah bermutasi. Dulu awal mula, virus covid bentuknya bundar dengan spike tumpul. Nah, mutasi yang ada sekarang memiliki spike runcing sehingga lebih mudah menancap ke sel-sel tubuh kita. Saya harap penerapan prokes tidak disepelekan. Terutama bermasker. Gunakan selalu masker dengan baik dan benar. Jangan dilepas jika kita berada dalam risiko besar seperti dalam kerumunan acara, dan ada kegiatan makan bersama," tegas bupati.

Kegiatan turut dihadiri Plt. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto, Yusuf Sofyan Fasilitator Kementrian Koperasi dan UKM RI sebagai pimpinan LPK Naynau Jasa Utama Cabang Jawa Timur-Malang, dan Agus Basuki Kepala Lembaga Pendidikan Perkoperasian Jawa Timur di Mojokerto.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mendorong agar koperasi bisa menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam masa pandemi Covid-19. Pesan ini ditekankan bupati saat dalam acara pembukaan pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas pengurus/pengelola koperasi "Pengawasan Koperasi dan Standar Manajemen Koperasi PK2UKM DAK Tahun 2021", Selasa (8/6) pagi di Rumah Makan Djimbaran, Raya Bypass.

"Kita harus memikirkan bagaimana koperasi ini berjalan. Namun juga berkembang dan bertahan di tengah gempuran dampak Covid-19. Koperasi bekerja dengan sistem penyerahan modal bersama. Semua wajib untuk mengelola bagaimana koperasi ini berjalan. Koperasi harus jadi penggerak ekonomi masyarakat. Saya juga ingin agar koperasi bisa menyesuaikan dengan digitalisasi. Kalau tahun kemarin rapat anggaran tahunan (RAT) secara langsung, saya mohon diadakan secara virtual. Presiden menginstruksikan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, bisa naik  7 persen dari minus 5. Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini mengalami defisit. Artinya belanja lebih besar dari penerimaan. Maka kita diminta untuk efisiensi. Ini nanti juga ada hubungannya dengan digitalisasi, dimana semua serba cepat dan tidak harus keluar biaya besar untuk berkoordinasi," kata bupati.

Sebagai Ketua Satgas Covid-19, bupati tidak lupa terus mengingatkan bahaya Covid-19 yang saat ini kembali naik di Jawa Timur khususnya Bangkalan Madura.

"Penyekatan sudah tidak diberlakukan, ditambah musim hajatan bulan Syawal. Ini akan meningkatkan risiko. Awal Juni ini sudah terjadi, termasuk di Bangkalan. Harus saya ingatkan, bahwa aktivitas ekonomi tanpa mempertimbangkan konsekuensi Covid-19, akan berisiko dihentikan sewaktu-waktu. Artinya, kita ini diminta tetap beraktifitas namun jangan sampai meninggalkan prokes terutama masker. Saat ini varian Covid-19 sudah bermutasi. Dulu awal mula, virus covid bentuknya bundar dengan spike tumpul. Nah, mutasi yang ada sekarang memiliki spike runcing sehingga lebih mudah menancap ke sel-sel tubuh kita. Saya harap penerapan prokes tidak disepelekan. Terutama bermasker. Gunakan selalu masker dengan baik dan benar. Jangan dilepas jika kita berada dalam risiko besar seperti dalam kerumunan acara, dan ada kegiatan makan bersama," tegas bupati.

Kegiatan turut dihadiri Plt. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto, Yusuf Sofyan Fasilitator Kementrian Koperasi dan UKM RI sebagai pimpinan LPK Naynau Jasa Utama Cabang Jawa Timur-Malang, dan Agus Basuki Kepala Lembaga Pendidikan Perkoperasian Jawa Timur di Mojokerto.

 

@ Designed By Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Mojokerto